Ketika sholat berjamaah di Masjid atau Musholla, kita
sering menjumpai para jamaah berjabat tangan seusai sholat. kita pun selalu
menemui jamaah di sebelah kita yang mengajak bersalaman setelah sholat fardhu
selesai. Bagaimanakah sebenarnya hukum bersalaman seusai sholat?
Bersalaman atau berjabat tangan
dengan sesama muslim ketika bertemu merupakan hal yang dicontohkan nabi
Muhammad SAW.
Ketika bertemu dengan saudara ataupun teman tentunya kita mengucapkan salam dan
mengulurkan tangan untuk bersalaman. Banyak keutamaannya apabila sesama muslim
bertemu lalu mengucap salam dan berjabat tangan. Diantaranya dapat memupuk
persaudaraan dengan sesama muslim serta dapat menggugurkan dosa-dosa kita
karena bersalaman dilakukan dengan ikhlas dan kasih sayang.
“Sesungguhnya seorang mukmin yang
apabila bertemu dengan mukmin lainnya mengucapkan salam dan mengambil tangannya
untuk berjabat tangan, maka pasti akan gugur dosa-dosa mereka berdua,
sebagaimana gugurnya daun dari pohonnya.” (HR. Abu Daud)
“Tidaklah dua orang muslim yang
bertemu, kemudian mereka berdua saling berjabat tangan, melainkan akan diampuni
(dosanya) sebelum keduanya berpisah.” (HR. Abu Daud)
“Bila salah seorang diantara kalian
bertemu saudaranya, maka hendaknya ia ucapkan salam. Bila kedua telah terhalang
oleh pohon, atau dinding atau batu, lalu ketemu kembali, maka hendaknya ia
kembali mengucapkan salam padanya.” (HR. Abu Daud)
Dari hadits-hadits tersebut, maka
berjabat tangan hanya dilakukan apabila kita bertemu dengan saudara kita muslim
khususnya. Rasulullah saw ketika berjumpa dengan para sahabatnya senantiasa
memberikan salam dan berjabat tangan. Anas ra berkata, “Adalah para sahabat
Nabi saw apabila berjumpa mereka saling bersalaman, dan apabila mereka kembali
dari bepergian, mereka berpelukan.” (HR. Bukhari)
Mengenai disyariatkannya berjabat
tangan seusai sholat berjamaah di masjid, tidak ada riwayat dan contoh shahih
dari Rasulullah saw tentang hal tersebut. Oleh karena itu, perkara ini bisa
masuk ke dalam bid’ah, karena tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw serta tidak
ada hukumnya pula dalam Al Quran
Dari ’Abdillah bin ’Umar ra ia
berkata: ”Rasulullah SAW keluar menuju Masjid Quba’ dan melakukan sholat di dalamnya. Maka
datanglah sekelompok sahabat Anshar mendatangi beliau dan mereka mengucapkan
salam ketika beliau sedang sholat”. Maka aku (Ibnu ’Umar) berkata kepada Bilal
: ”Bagaimana engkau melihat Rasulullah saw menjawab salam mereka padahal ketika
itu beliau sedang sholat?” Maka Bilal menjawab: ”Seperti ini”. Bilal membuka
telapak tangannya. Ja’far bin ’Aun (perawi hadits ini-menjelaskan apa yang
dijelaskan oleh Bilal dengan mempraktekkan) membuka telapak tangannya dengan
cara menjadikan telapak tangannya menghadap ke bawah, dan punggung telapak
tangannya menghadap atas. (HR. Abu Daud)
Bagaimanakah menghadapi perkara
yang bid’ah ini sementara berjabat tangan seusai sholat seolah menjadi suatu
amalan khusus bagi yang menerapkannya?
Berjabat tangan seusai sholat
jangan dilakukan setelah salam. Meskipun sholat telah selesai dan rukun-rukun
sholat sudah dilewati, namun hal ini tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Yang dicontohkan oleh Rasulullah saw sehabis sholat yaitu membaca doa dan
berdzikir. Bilapun ingin bersalaman, tunggulah hingga orang yang ingin kita
ajak untuk berjabat tangan selesai berdzikir dan telah bangun dari duduknya
hendak meninggalkan masjid.
Rasulullah saw bersabda, “Janganlah
engkau tinggalkan di akhir sholat untuk berdo'a Allahumma a’inni ‘ala dzikrika
wa syukrika wa husni ibadatika - Ya Allah tolonglah aku untuk mengingat-Mu,
bersyukur kepada-Mu dan memperbaiki ibadahku kepada-Mu (HR. Abu Dawud dan An Nasai)
Dari Tsauban, “Adalah Rasulullah
saw apabila selesai sholat, ia beristighfar 3x dan membaca Allahumma antas
salam wa minka salam tabarakta dzal jalali wal ikram.” (HR. Muslim)
Mungkin berjabat tangan juga bisa
dilakukan ketika kita bertemu dengan saudara kita ketika hendak memasuki
masjid. Jadi, berjabat tangan itu disunnahkah hanya ketika kita bertemu dengan
saudara muslim, bukan setiap selesai sholat fardhu berjamaah di masjid.
Tidak ada dalil khusus yang menyatakan disunnahkannya berjabat tangan setelah
selesai sholat. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita meninggalkan hal-hal yang
tidak dicontohkan Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Bila jamaah di sebelah kita
mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan seusai sholat, mungkin dengan
terpaksa kita menyambut jabatan tangannya. Karena mungkin sulit untuk
menghindarinya. Namun, paling tidak bukan kita yang lebih dulu melakukannya.
Kita hanya perlu menghilangkan kebiasaan tersebut, dan cara terbaik yaitu
dengan mensosialisakan, memberitahu orang-orang terdekat kita, hingga melalui
dakwah.
sumber: risalah agama Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar