Rabu, 21 September 2016

Wawasan Kajian Ilmu

Benarkah arwah orang meninggal masih berada dirumah selama 40 hari

Pada kesempatan ini kami ingin menjawab pertanyaan seorang teman yang kerabatnya meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Dia menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu, keluarganya ada yang mendengar suara-suara aneh dirumah. Kemudian menurut orang-orang tua ditempatnya, itu adalah arwah si mati yang masih berada dirumah. Kononnya arwah orang yang meninggal masih berada dirumah selama 40 hari setelah kematiannya.
Hal seperti ini memang sudah tertanam di benak kita sejak turun temurun dan bahkan sudah ada yang menjadi sebuah keyakinan orang muslim. Masalah inilah yang akan kami angkat agar tidak lagi terjadi salah kaprah dalam pandangan umat Islam.
Orang yang sudah meninggal, maka terputuslah segala urusan duniawinya kecuali 3 hal yaitu :
- Amal Jariyah
- Ilmu yang bermanfaat
- Do’a dari anak yang shaleh
Dalam hal ini tidak ada Nash yang menyatakan bahwa orang yang telah meninggal maka arwahnya masih berada di dunia selama 40 hari. 
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan dalam bukunya, al-Ruh, bahwa ada beberapa pendapat tentang keberadaan ruh/arwah setelah meninggal hingga hari kiamat. Dari sekian banyak pendapat yang ada, tidak satupun yang menerangkan bahwa ada ruh yang bergentayangan. Ruh orang-orang beriman berada di alam barzah yang luas, yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan ruh orang-orang kafir berada di barzah yang sempit, yang di dalamnya hanya ada kesusahan dan siksa. 
Allah SWT berfirman :
"Dan dihadapan mereka ada barzah sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mukminun: 100).
Ada sebuah hadits yang mengisahkan proses perjalanan ruh sejak dicabut dari jasad oleh malaikat, kemudian ruh tersebut dibawa kelangit sebelum dikembalikan lagi ke dalam jasadnya yang berada di alam barzah (kubur) untuk menerima pertanyaan dari malaikat dan mendapatkan kepastian dimana tempat ia akan menunggu datangnya hari kiamat, apakah di alam barzah yang penuh kenikmatan atau alam barzah yang penuh siksa sesuai dengan amal dan perbuatannya selama hidup. Mereka baru dibangkitkan kembali saat datangnya hari kiamat kelak.
Jadi intinya, tidak pernah ada orang yang telah meninggal maka ruh/arwahnya masih berada disekitar rumah sampai 40 hari. Karena setelah seseorang meninggal, maka ia akan berada di alam barzah bukan lagi di alam dunia (Berbeda dimensi). Kepercayaan seperti ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan harus kita koreksi mulai dari sekarang.
Lalu siapa biang kerok dari gangguan yang mengatas namakan orang yang telah meninggal...??

Setan, iblis dan jin kafir memang pekerjaannya menjauhkan manusia dari cahaya Allah SWT. Merekalah yang berusaha menggoyahkan keyakinan dan keimanan manusia yang mempercayai hal-hal semacam ini dalam bentuk yang nyata baik itu secara visual maupun audio (suara-suara).
Orang yang percaya dengan adanya arwah orang meninggal masih dirumah selama 40 hari, maka semakin yakinlah mereka dengan apa yang mereka alami sedangkan apa yang mereka yakini adalah ulah jin, setan dan iblis yang menjerumuskan mereka ke jalan yang sesat.
Catatan mohon koreksi:
Berhubung ada yang mengatakan kurang benar, karena hal seperti ini katanya tidak cukup dengan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadist saja. Dan yang bersangkutan menyakini bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri, maka arwahnya akan kembali ketempat kejadian.
Untuk masalah semacam ini mohon berkenan sangat ingin diberitahukan, atas dasar apa orang tersebut punya keyakinan seperti itu..?? lalu untuk mendalami permasalahan ini mari kita tela’ah dengan menggunakan logika.
Pertama, dalam Islam kita mengetahui bahwa setelah jasad dimakamkan, dan rombongan pengantar meninggalkan makam tersebut, maka si mati (jasad yang baru dimakamkan) akan didatangi oleh malaikat untuk menanyakan perihal keimanan orang yang wafat tersebut. Jika seandainya amal ibadah si mati ini baik maka akan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan malaikat dan ia akan dibawa kesuatu tempat yang indah di alam barzah.
Kedua, apabila amal ibadah si mati ternyata buruk dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang dajukan malaikat, maka si mati ini akan mendapatkan azab kubur yang pedih.
Jadi pertanyaannya, jika saja arwah orang yang telah meninggal, baik secara wajar maupun tidak wajar masih bergentayangan di dunia, lalu siapakah yang berada di alam barzah yang indah karena amal ibadahnya baik...?? dan siapakah yang mendapatkan siksa kubur jika si mati tersebut memiliki amal ibadah yang buruk..??
Menurut beberapa ulama, ada waktu-waktu tertentu dimana arwah keluarga yang telah meninggal bisa pulang kerumahnya, ada yang menyebutkan setiap malam Nifsu Sya'ban dan selama bulan Ramadhan.
Tetapi selama ini saya belum pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa arwah tersebut masih berada dirumahnya selama 40 hari kematiannya, dan bahkan ada arwah yang bergentayangan karena matinya yang tidak wajar.
Jadi, tugas kita sebagai yang hidup adalah mendo’akan keluarga yang telah meninggal, agar terlepas dari siksa kubur dan ditempatkan ditempat yang layak di alam barzah sana. Bukan mendo’akan karena arwahnya yang masih bergentayangan karena mati yang tidak wajar.
Semoga kajian ini (tulisan dari berbagai sumber) tentang Arwah Orang Meninggal kali ini bisa bermanfaat untuk kita bersama agar terhindar dari tipu daya setan, jin dan iblis.
Kehidupan Setelah Mati
(Tahapan Setelah Mati Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan di Akhirat)
Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sebagai berikut:

1.  Alam Barzah.

Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur (barzah). Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya mereka yang:

a.    Suka mengadu domba
b.    Berbuat kebohongan
c.   Membaca Al Qur’an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam Al’Qur’an
d.    Melakukan zina
e.    Memakan riba
f.   Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk surga karena hutangnya)
g.    Tidak bersuci setelah buang air kecil, sehingga masih bernajis.

Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, shaum, zakat, dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung silaturahim, segala perbuatan yang ma’ruf dan berbuat baik kepada manusia, juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur.

2.      Peniupan Sangkakala.
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, seperti dijelaskan pada Al-Qur’an :
Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT” (QS. Az-Zumar:68).
Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.

Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al Hajj:1-2).
Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia ; “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka”.(QS. Yaa Siin : 51).
Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri”.(HR. Muslim).

3.      Hari Berbangkit
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al-Mujadilah : 6).

4.      Padang Mahsyar
“(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48).
Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil keputusannya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.(QS. Al-Maarij:4).
Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari”. (QS.Yunus:45).
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. Ar-Ruum:55).

Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara dhuhur dan ashar saja. Subhanallah.
Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya”. (QS.Al-Ma’arij:11-14).

5.      Syafa’at
Syafa’at ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan munafik, maka tidak ada syafa’at bagi mereka.
Syafa’at ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT).

6.      Hisab
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.
Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Jatsiah:28).
Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan darah.
Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”. (QS. Yunus:61).

Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu”.(Al-Hijr:92-93).
Seorang hamba akan ditanya tentang hal: umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.

7.      Pembagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan, setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.
Al-Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, seperti pada firman Allah berikut ini:
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak: “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al-Insyiqaq:8-12)
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:"wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala".(QS. Al-Haqqah:25 31).

8.      Mizan
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (QS. Al-Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka.
Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga

9.      Telaga
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tersebut. Barang siapa minum dari telaga tersebut maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya :
Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya diantara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mengharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak”. (HR. Bukhari Muslim).
Setelah Telaga, umat muslim akan ketahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).

10.    Ujian Keimanan Seseorang
Selama didunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya. Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah SWT berfirman, ”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman: ”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa”. (QS.Al-hadid:13).
Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.

11.    Shirat
Shirath adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahanam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits tentang Shirath
Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata:
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an”. (HR. Muslim)
Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (HR. Muslim)
Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angin, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahanam”. (HR. Bukhari Muslim)
Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau. Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah”. (HRBukhari).
Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya jembatan

12.    Jembatan
Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka jahannam.
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah (surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antara satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia”. (HR. Bukhari).

Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga.

Kesimpulan :
Setelah penjelasan di atas tinggal kita menunggu...,
apa yang akan kita alami di hari akhir nanti...,
tentunya sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia ini….
Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap istiqomah di jalan-Nya sehingga dapat mencapai surga-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka-Mu yaa Allah…….
karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu ya Allah……

sumber : Media Dakwah Agama Islam.




Hikmah (kajian agama Islam)

A.   TAQWA
1.  Bertawakwalah pada Allah agar mendapat ilmu
“Wattaqullaah wa yu’allimukumullaah, wallaahu bikulli syai-in ‘aliim.”
“Bertakwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Ayat ini merupakan ujung dari ayat terpanjang di dalam al-Qur’an, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 282. Salah satu kunci mendapatkan ilmu adalah: TAQWA.
2.   Allah cinta orang yang takwa
“Innallaaha yuhibbul muttaqiin.”
“Sesungguhnya Allah menyukai/mencintai orang-orang yang bertakwa”. Ayat ini terdapat dalam Surat At-Taubah ayat 4. Salah satu sifat orang takwa dalam ayat tersebut adalah memenuhi/menepati janji.
“Wattaqullaaha wa’lamuu annalllaaha yuhibbul muttaqiin”
“Bertakwalah pada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah menyukai/mencintai orang-orang yang bertakwa”. Ayat ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 194. Salah satu sifat orang takwa yang disebutkan adalah membalas dengan seimbang dan tidak melampaui batas dalam berperang.
3.   Bertakwalah dengan sebenar-benar takwa
“Yaa ayyuhal-ladziina aamanuut-taqullaaha haqqo tuqootihi”
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah pda Allah dengan sebenar-benar takwa.” ((QS. 3: 102). Kita diperintahkan untuk benar2 bertaqwa. Taqwa merupakan sumber dari segala kebaikan.
4. Orang takwa: diberi jalan keluar, diberi rizki yang tidak disangka-sangka, Allah mudahkan urusannya, dihapuskan dosa2nya, dan diberi pahala yang agung..
“Wa man yattaqilaaha yaj’al lahuu makhrojaa wa yarzuqhu min haisu laa yahtasib.. wa man yattaqillaaha yaj’al lahu min amrihi yusroo.. wa man yattaqillaaha yukaffir ‘anhu sayyi-aatihii wa yu’dhim lahuu ajroo..”
“Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah memberikan jalan keluar kepadanya dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah, maka Allah jadikan urusannya menjadi mudah.. barangsiapa yang bertaqwa pada Allah akan dihapuskan dosa2nya dan mendapatkan pahala yang agung” (QS. Ath-Thalaq: 2, 3, 4). Hmm, indahnya .. :)
5.  Paling taqwa, paling mulia
“Inna akromakum ‘indallaahi atqookum..”
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa di antara kalian..” (QS. Al-Hujurat: 13)
6.  Orang yang selalu bertaqwa adalah kekasih Allah
“Alaa inna auliyaa-allaaahi laa khoufun ‘alihim wa laa hum yahzanuun.. alladziina aamanuu wa kaanuu yattaquun..”
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali (kekasih) Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan mereka juga tidak sedih hati.. yaitu orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa..: (Qs. Yunus: 62-63)
B.      TAWAKKAL
1.     Allah cinta orang yang bertawakkal
“Innallaha yuhibbul mutawakkiliin”
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.” (QS. 3: 159).
2.     Allah mencukupi orang yang bertawakkal
“Wa man yatawakkal ‘alallaaha fahuwa hasbuh, inallaaha baalighu amrih..”
Barangsiapa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya, sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3).
3.     Hanya orang beriman yang bertawakkal pada Allah
“wa ‘alallaahi falyatawakkalil mu’minuun”
“Dan hendaknya orang-orang beriman bertawakkal pada Allah.”
4.     Jika sudah bulat tekad, bertawakkallah pada Allah
fa idzaa ‘azamta fatawakkal ‘alallaah..”
Jika kamu sudah berazzam/bertekad bulat, maka bertawakkallah pda Allah..” (QS. 3: 159)
C.         MUJAHADAH
1.  Barangsiapa sungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri
“wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)
2.       Barangsiapa sungguh-sungguh di jalan-Nya, Allah beri petunjuk pada jalan-Nya
“Walladziina jaahaduu fiinaa, lanahdiyannahum subulanaa..”
“Dan orang-orang yang berjihad di jalan kami/bersungguh-sungguh dalam mencari keridhaan Kami, sungguh Kami beri petunjuk mereka pada jalan Kami.”
3.       Berangkatlah, baik merasa ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu
“infiruu khifaafaw-watsiqoolaw-wajaahiduu bi amwaalikum wa anfusikum fii sabiilillaah..”
“Berangkatlah, baik kamu merasa ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu..” (QS. At-Taubah: 41)
4.       Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
“Inna ma’al ‘usri yusroo.”
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Ayat ini mengusung kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan, karena Allah akan memberikan kemudahan setelahnya. maka, bersungguh-sungguhlah.. semakin besar kesulitan maka makin besar kesungguhan.. makin besar kesungguhan makin besar pahalanya. Insya Allah..
5.       Ibadahlah dengan tekun
Wadzkurisma Rabbika wa tabattal ilaihi tabtiilaa..”
Sebutlah nama Rabbmu dan beribadahlah kepadanya dengan penuh ketekunan..” (QS. Al-Muzzammil: 8
Motto dari bahasa arab: Man jadda wajada.. “Barangsiapa sungguh2, ia akan mendapatkan (yang ia inginkan/cita2kan).”
D.         SABAR
1.       Allah bersama orang sabar
“Wallahu ma’as shoobiriin.” 
Dan Allah menyertai orang-orang yang sabar”. Ayat ini terdapat dalam Surat Al-Anfal ayat 66. Ayat ini menceritakan bahwa orang yang beriman yang sabar dapat mengalahkan musuh yang berjumlah dua kali lipat. Misalnya pasukan berjumlah 100 dapat mengalahkan 200 orang musuh, pasukan berjumlah 1000 dapat mengalahkan 2000 orang musuh.. Hebatnya lagi, pada ayat sebelumnya (QS. Al-Anfal ayat 65) diceritakan bahwa orang iman yang sabar dapat mengalahkan musuh yang berjumlah 10 kali lipat: 20 orang dapat mengalahkan 200 musuh, 100 orang dapat mengalahkan 1000 musuh. Inilah hebatnya orang beriman yang bersabar. Allaahu Akbar!!
2.       Allah cinta orang sabar
“Wallaahu yuhibbush-shoobiriin.”
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. 3: 146)
3.       Sabar adalah sebaik-baik perkara
“Wa laman shobaro wa ghofara inna dzaalika min ‘azmil umuur.”
Sungguh berbahagialah orang yang sabar dan mau memaafkan karena perbuatan semacam itu termasuk perbuatan yang sangat utama.”
4.     Sesungguhnya jika kita bisa sabar, itu karena Allah yang memberinya
“washbir wa maa shobruka illa billah.”
Dan bersabarlah, dan tidaklah ada kesabaranmu itu kecuali dari Allah.” (QS. An-Nahl: 128)
5.       Bagi orang sabar, disempurnakan pahalanya tanpa batas
“Innamaa yuwaffash-shoobiruuna ajrohum bighoiri hisaab.”
“Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas.”
6.       Bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu
“Yaa ayyuhal-ladziina aamanushbiruu washoobiruu..”
Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu..” (QS. Ali-Imron: 200)
7.     Sifat yang baik itu hanya diberikan pada orang sabar dan yang punya keberuntungan besar
Wa maa yulaqoohaa illalladziina shobaruu wa maa yulaqoohaa illaa dzuu hadz-dzin ‘adziim..
E.         BERBUAT BAIK
1.       Berlombalah dalam berbuat baik
“Fastabiqul khoiroot.. “
Berlomba-lombalah dalam berbuat baik..” (QS. Al-Baqarah: 148 atau QS. Al-Maidah: 51). Ayat ini hebat sekali. Kita dihasung untuk menjadi orang pertama/terdepan yang berbuat baik. Contoh konkretnya adalah sahabat Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu. Dalam perang Tabuk, beliau menjadi orang pertama yang mensedekahkan hartanya untuk keperluan perang ini. Tidak tanggung-tanggung! Bahkan seluruh hartanya diserahkan kepada Rasulullah untuk infak fii sabilillaah..
2.       Kebaikan menghapus/melenyapkan keburukan
“..innal hasanaati yudz-hibnas-sayyi-aat..”
Sesungguhnya perbuatan baik itu dapat menghapus perbuatan buruk.”. Ayat ini terdapat dalam QS. Hud ayat 114. Sebelum ayat ini, ada perintah untuk mendirikan shalat di dua tepi siang (pagi dan sore) dan pada permulaan malam. Maksudnya ketika berbuat baik, kita juga harus mendirikan sholat. Jangan hanya berbuat baik tapi tidak sholat, meninggalkan beberapa sholat (wajib), atau bahkan tidak sholat sama sekali.. Astaghfirullah, kita harus segera taubat!
3.       Balaslah kejahatan dengan kebaikan
“..wayadro-uuna bil hasanaatis-sayyi-aat..”
Dan balaslah kejahatan itu dengan kebaikan..” Ayat ini terdapat dalam QS. Ar-Ra’du ayat 22. Ayat ini menghasung kita untuk membalas keburukan/kejahatan/ kedholiman orang lain dengan kebaikan. Ini merupakan akhlak para Nabi, misalnya Nabi Yusuf yang membalas saudara2nya (yang telah memasukkan ke dalam sumur) dengan kebaikan yang banyak dan tanpa celaan sedikitpun. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dakwah. Ayat ini merupakan satu rangkaian dengan dua ayat sebelumnya (Qs. Ar-Ra’du : 20 dan 21) yang menjelaskan ciri-ciri ulul albab (orang yang dapat mengambil pelajaran).
4.       Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik
“Innallaaha laa yudlii’u ajrol muhsiniin.”
Ayat ini ada di banyak tempat dalam al-Qur’an, salah satunya di Surat At-Taubah ayat 120. Sebenarnya kalau kita menggali lebih jauh tentang arti “muhsiniin=orang yang berbuat baik”, maka tidak cukup hanya “berbuat baik” saja. Tapi, kebaikan itu dilaksanakan dengan “ihsan=merasakan pengawasan Allah, profesional”. Ihsan berarti beribadah seolah-olah kita melihat Allah, atau jika tidak bisa maka kita merasa bahwa Allah melihat kita. Ihsan dalam arti profesional, maksudnya dilakukan dengan sebaik2nya, tekun bekerja, efektif, efisien, memuaskan, dan sejenisnya.
5.       Jika berbuat baik, sesungguhnya itu untuk dirimu sendiri
“In ahsantum ahsantum li-anfusikum, wa ina as’tum falaha..”
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri..” (QS. Al-Isra': 7)
6.       Balasan kebaikan adalah kebaikan
“Hal jazaa-ul ihsaani illa ihsaan..”
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula..” (QS. Ar-Rahman: 60)
7.       Bagi yang berbuat baik, surga untuknya
“Lilladziina ahsanul husnaa wa ziyaadah..”
“Bagi orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan tambahannya..” (QS. Yunus: 26). Pahala yang terbaik=surga. Tambahannya =kenikmatan tertinggi di jannah=melihat Allah. Semoga kita mendapatkannya. Aamiin.. :)
F.       TAUBAT
1.    Taubatlah agar beruntung/bahagia
“wa tuubuu ilallaahi jamii’an ayyuhal mu’minuuna la’allakum tuflihuun.”
Dan bertaubatlah kamu sekalian, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.” Ayat ini terdapat dalam Surat An-Nuur ayat 24. Ayat ini menceritakan tentang perintah untuk menahan/menundukkan pandangan dan menutup aurat bagi wanita-wanita yang beriman. Barangsiapa menundukkan pandangan karena Allah maka Allah berikan cahaya pada hatinya sehingga ia bisa melihat kebenaran yang tidak bisa dilihat orang lain. Sedangkan hukum menutup aurat itu adalah wajib sebagaimana kewajiban shalat. Jadi, bagi para muslimah yang belum berjilbab/berkerudung dengan sempurna, mari bertaubat pada Allah.. Semoga kita menjadi hamba2-Nya yang beruntung dan bahagia dunia akhirat. Aamiin.
2.    Taubatlah dengan sebenar-benar taubat
“Yaa ayyuhal-ladziina aamanuu tuubuu ilallaahi taubatan nashuuhaa..”
Wahai orang-orang yang beriman, taubatlah pada Allah dengan sebenar-benar taubat/taubat nasuha ..
”Ayat ini terdapat dalam Surat At-Tahrim ayat 8. Keuntungan yang diperoleh bagi orang yang taubat dan diterima taubatnya oleh Allah adalah dihapuskan kesalahan-kesalahannya dan dimasukkan dalam jannah yang penuh kenikmatan. Agar taubat kita diterima maka bertaubatlah dengan taubat yang sesungguhnya..

Wallahu a’lam

sumber: kajian agama Islam